Pengertian dan Mamfaat Mineral Mangan
LOGAM
MANGAN
Logam
mangan reaktif terhadap oksigen maka unsur ini tidak ditemui dalam keadaan
bebas dialam. Batu-batuan kerak bumi mengandung mangan kira-kira 0,11% massa
atau ~1066ppm. Mangan merupakan unsur terbanyak yang ke duabelas, dan ke tiga
untuk unsur-unsur transisi setelah besi dan titanium.
Mangan
juga terdapat sebagai nodul, yaitu endapan mirip batuan dengan komposisi
kira-kira 15-30 % Mn yang dalam bentuk oksidanya bersama-sama dengan
oksida-oksida Fe, Co, Cu, dan Ni. Nodul ini berupa butiran-butiran bola dengan
diameter dari beberapa millimeter sampai dengan 15cm, dan terakumulasi pada
dasar larutan, dan yang terbanyak terdapat di daerah bagian tenggara kepulauan
Hawai. Logam mangan dalam mineral pirolusit sudah dikenal sejak zaman peradaban
Mesir kuno (raja Firaun), merupakan mineral utama sebagai sumber mangan.
Mangan adalah logam yang kurang
tahan korosi dibandingkan kromium, karena oksidanya tidak melindungi. Bilangan
oksidasi mangan adalah +2 s/d +7, tetapi yang stabil dalam larutan adalah +2,
berupa ion kompleks Mn(H2O)62+. [1] Mangan terdapat relatif cukup melimpah di
kulit Bumi (0,1% massa). Terutama ditemukan sebagai batu kawi atau pirolusite
(MnO2), dan rodocrosite (MnCO3).[2]
B. SIFAT – SIFAT LOGAM MANGAN
1. Sifat Fisika
Karakteristik
|
25
|
Konfigurasi
elektronik
|
[18Ar] 3d5 4s2
|
Elektronegativitas
|
1,5
|
Kelimpahan / ppm
(dalam kerak bumi)
|
1050
|
Densitas / g cm-3 (200C)
|
7,43
|
IE1 (kJ
mol-1)
|
717
|
IE2 (kJ
mol-1)
|
1509
|
Jari-jari (A0)
|
1,37
|
∆H0f (M(g))
(kJ mol-1)
|
281
|
Titik didih (0C)
|
1962
|
Titik leleh (0C)
|
1244
|
∆Hhid(M2+)+ (kJ
mol-1)
|
-2740
|
2. Sifat Kimia
Mangan merupakan unsur yang cukup melimpah, menyusun
sekitar 1% dari kerak bumi. Biji utamanya adalah pirolusit, MnO2, seperti
halnya V dan Cr, Mn paling penting dalam produksi baja, biasanya sebagai aloi
besi mangan, fero mangan. Fero mangan dapat diperoleh melalui reduksi campuran
biji pirolusit dan biji besi hematit dengan karbon
MnO2 + Fe2O3 + 5C à Mn
+ 2Fe + 5CO
Mn
berpartisifasi dalam pemurnian besi melalui reaksi dengan sulfur dan oksigen
dan menyingkirkannya melalui pembentukan kerak. Selain itu, Mn menaikkan
kekerasan baja. Baja yang mengandung proporsi Mn yang tinggi sngat ulet dan
tahan aus dalam aplikasi seperti rel kereta api, bulldozer, dan penggaruk
jalan.
Mangan
dioksida digunakan dalam batrai sel kering, pada kaca dan glasir kramik, dan
sebagai katalis; mangan dioksida juga merupakan sumber utama senyawa mangan.
Bila MnO2 dipanaskan dengan kehadiran alkaki dan bahan pengoksidasi, dihasilkan
garam manganat.
3MnO2+ 6KOH+KClO3à 3K2MnO4+KCl+3H2O
1. EKSTRAKSI LOGAM MANGAN
Mangan
pertama kali diisolasi pada tahun 1774 oleh C.W. Scheele dan J.G Gahn (dari
Swedia) dari pemanasan MnO2 batu bara (charcoal) dan minyak, meskipun kemurnian
hasilnya masih rendah. Reduksi pirolusit yang biasanya bercampur dengan oksida
besi Fe2O3 dengan batubara (kokas) dalam tanur listrik menghasilkan feromangan,
yang mengandung kira-kira 80% Mn.
MnO2(s) + Fe2O3(s) + 5
C(s) → Mn (s) + 2 Fe(s) Mn(s) + 2 Fe(s) + 5 CO(g)
Jika
mineral pirolusit mengandung silikon, maka unsur ini dapat dihilangkan dengan
penambahan air kapur Ca(OH)2, sehingga silikon akan diubah menjadi kalsium
silikatnya.[4]
Sebagian
besar baja mengandung ion mangan. Terlibatnya logam ini dalam proses pembuatan
baja sangat menguntungkan karena mangan
dapat mengikat belerang, sehingga mencegah terjadinya FeS yang dapat merapuhkan
baja. Selain itu, mangan juga mampu mengikat oksigen sehingga dapat mencegah terjadinya
rongga-rongga (gelembung) pada baja yang terbentuk setelah proses pendingin
dilakukan.
Untuk
memperoleh logam mangan murni, pirolusit diolah menurut proses termit. Dalam
proses ini pirolusit (MnO2) dipanaskan agar mengalami reduksi sebagian menjadi
Mn3O4. Reduksi lebih lanjut dengan logam aluminium menghasilkan logam mangan
yang dapat dipisahkan sebagai lelehannya (ingat bahwa Al2O3 mempunyai titik
leleh yang jauh lebih tinggi ~2045 0C). Pemurnian logam mangan lebih lanjut dilakukan secara destilasi.
Persamaan reaksi utama yang terjadi dalam proses ini adalah:
2 MnO2(s) → Mn3O4(s) +
O2(g)
3 Mn3O4(s) + 8 Al(s)
→ 4 Al2O3(s) + 9 Mn(l)
Logam Mn dengan
kemurniannya yang tinggi (~99,9 %) telah dapat diisolasi sejak tahun 1930
dengan cara elektrolisis larutan Mn2+.[5]
Bijih
mangan dapat diekstraksi dengan penambahan zat pereduksi yang diikuti oleh
leaching asam (Sahoo dan Srinivasa, 1989) atau langsung oleh leaching asam
reduktif menggunakan zat pereduksi asam yang berbeda, yang meliputi asam
klorida dan pirit (Kanungo, 1999), campuran larutan metanol dengan asam sulfat
(Momade and Momade, 1999), campuran alkohol dengan asam klorida (Jana, et al.,
1995), asam sulfat dengan oksalat (Sahoo, et al., 2001), campuran asam sulfat
dengan sukrosa (Veglio dan Toro, 1994), dan larutan glukosa dalam media asam
(Trifoni, et al., 2000; Furlani, et al., 2006). [6]
2. SENYAWA OKSIDA MANGAN
Mangan,
teknesium, dan renium ketiganya membentuk heptoksida, M2O7. Tetapi, pembentukan
Mn2O7 memerlukan oksidasi lebih dahulu
hingga +7. Mangan heptoksida berupa minyak berwarna hijau dengan titik leleh
5,9°C, yang memiliki sifat yang mudah meledak dan juga dapat diperoleh melalui
reaksi garam manganat(VII) dengan H2SO4 pekat. Mn2O7 secara perlahan dapat
melepaskan oksigen dan membentuk MnO2 yang bersifat eksplosif, serta dapat
mengoksidasi hampir semua material organik. Molekul Mn2O7 tersusun oleh dua
bangun tetrahedron MnO4 yang bersekutu pada salah satu sudutnya dan membentuk
jembatan bengkok Mn-O-Mn.
Dari
ketiga logam tersebut, hanya mangan yang mempunyai tingkat oksidasi dibawah +4
dalam senyawa oksidanya. Mn3O4 adalah mineral berwarna hitam, yang dapat di
buat dari semua oksida mangan dengan pemanasan hingga suhu ~ 1000°C di udara.
Oksida ini mempunyai struktur spinel, dan supaya lebih informatif dapat
diformulasikan sebagai (Mn2+) (2Mn3+) (O2-)4 atau (Mn2+)t (2Mn3+)o (O2-)4;
dalam spinel ini ion-ion Mn2+ menempati rongga tetrahedral dan Mn3+ menempati
rongga oktahedral dari suatu kemas rapat kubus pusat muka.[7] Bilangan oksidasi
mangan adalah +2 s/d +7, tetapi stabil dalam larutan adalah +2 yakni berupa ion
kompleks Mn(H2O)62+.[8]
Enam
oksida mangan yang biasa dikenal banyak orang adalah MnO, Mn2O3, MnO2, MnO3,
Mn2O7, dan Mn3O4. Lima dari oksida-oksida ini mempunyai keadaan oksidasi
masing-masing +2, +3, +4, +6 dan +7, sedangkan yang terakhir Mn3O4 merupakan
mangan (II) – mangan (III) oksida, (MnO.Mn2O3).[9]
Tabel Karakteristik
oksida, hidroksid mangan dan beberapa turunannya
Tingkat oksidasi
|
Oksida
|
Hidroksida
|
Sifat
|
Ion
|
Nama
|
Warna Ion
|
+2
|
MnO
|
Mn(OH)2
|
Basa moderat
|
Mn2+
|
Mangan(II)
|
pink
|
+3
|
Mn2O3
|
Mn(OH)3
|
Basa lemah
|
Mn3+
|
Mangan(III)
|
violet
|
+4
|
MnO2
|
Mn(OH)2
atau H2MnO3
|
Amfoterik/ asam lemah
|
MnO3-
|
Manganit
|
coklat
|
+6
|
MnO3
|
H2MnO4
|
Asam moderat
|
MnO42-
|
Manganat
|
hijau
|
+7
|
Mn2O7
|
HMnO4
|
Asam kuat
|
MnO4-
|
Permanganat
|
ungu
|
1. MnO : Mangano-oksida tergolong oksid-basa.
Dari oksida ini berasal persenyawaan-persenyawaan mangano, seperti MnSO4, dll.
Jika pada garam Mn2+ ditambahkan basa kuat, maka terbentuklah endapan putih
dari Mn(OH)2 dimana O2 dari udara mudah dioksidasi menjadi MnO2.nH2O yang
berwarna coklat.
2. Mn2O3 : manganioksida bersifat juga sebagai
oksida-basa, tetapi agak lemah. Dari oksida ini dapat dianggap berasal
persenyawaan-persenyawaan mangani, seperti Mn2(SO4)3, dan sebagainya.
3. MnO2 :mangandioksida atau batu kawi
sesungguhnya adalah oksida indifferen, meskipun persenyawaan-persenyawaan
manganit dapat dianggap berasal dari padanya.
4. MnO3 : mangantrioksida adalah oksida-asam.
Dengan basa maka membentuk persenyawaan manganat, seperti K2MnO4 (berwarna hijau
karena ion MnO42- hijau warnanya).
5. Mn2O7 : manganheptoksida tergolong
oksida-asam dari persenyawaan permanganat, seperti KMnO4 (violet disebabkan
warna violet dari ion MnO4).[11]
Beberapa Ion dari
Mangan:
· A. Ion
Mangan (II)
Beradasarkan
nilai potensial reduksinya, mangan (II) merupakan spesies yang paling stabil.
Mangan (II) dalam senyawa garamnya seperti garam klorida, sulfat dan nitrat,
dalam larutan dapat dinyatakan sebagai ion Mn+2. Penambahan alkali hidroksida
kedalam larutan Mn+2 menghasilkan endapan gelatin putih hingga pink pucat, yang
akan segera teroksidasi dalam udara terbuka menjadi mangan (III) hidroksi ,
MnO(OH) yang berwarna coklat gelap.
Mn+2 (aq) + 2OH- (aq) à Mn(OH)2
(s)
4Mn(OH)2 (s) + O2(g) à 4MnO(OH)
(s) +2H2O
Penambahan SH-
memberikan MnS hidrat, yang juga teroksidasi menjadi coklat dalam udara pada
pendidihan tanpa udara materi yang merah muda (salmon pink) berubah menjadi MnS
Kristal hijau. Sulfatnya MnSO4 sangat stabil digunakan untuk analisis Mn,
seperti dapat diperoleh pada penguapan larutan asam sulfat sampai kering. [12]
· B.
Ion Mangan (III)
Mangan
(III) terdapat sebagai oksidasinya yaitu Mn2O3 dan MnO(OH) yang terjadi secara
alamiah dialam, tetapi ion Mn3+ dalam larutan tidak stabil mudah tereduksi
menjadi Mn+2. Garam MnCl3 (hitam) misalnya, dapat diperoleh dalam larutannya
dari reaksi MnO2 dengan asam klorida pada temperature tetapi akan terurai pada
temperatur diatas 40oC, menurut persamaan reaksi.
MnO2(s) + 4HCl (aq) à MnCl3 (aq) + 2H2O + ½
Cl2 (g)
MnCl3 (aq) à MnCl2 (aq) + 1/2Cl2(g)
· C.
Ion Mangan(VI)
Mangan(VI)
hanya dikenal sebagai spesies manganat, MnO42-, dengan bangun tetrahedron dan
berwarna hijau gelap. Kalium manganat dapat diperoleh dari reaksi lelehan MnO2
dan basa alkali dengan hadirnya oksidator misalnya udara atau KNO3, menurut
persamaan reaksi berikut:
2 MnO2(s) + 4 KOH (s) +
O2 (g) → 2 K2MnO4 (s) + 2 H2O (g)
Dalam
larutannya, ion manganat hanya stabil dalam suasana basa sedangkan dalam air
ataupun dalam suasana asam, ion ini akan mengalami disproporsionasi menjadi ion
permanganat dan MnO2.
· D.
Ion Mangan(VII)
Mangan heptoksida, Mn2O7 berupa
cairan seperti minyak berwarna hijau yang mudah meledak dan dapat diperoleh
dari reaksi garam manganat(VI) dengan H2SO4 pekat.[13] Mangan (VII) paling baik
dikenal dalam bentuk garam dari ion permanganate. KMnO4 diproduksi melalui
oksidasi elektrofilik larutan basa K2MnO4. Ionnya memilki warna lembayung yang
tajam, dan garam kristalnya hampir tampak hitam. Larutan permanganat tidak
stabil secara hakiki, terurai lambat namun cukup teramati dalam larutan
asam.[14]
3MnO4- + 4 H+ → 3 O2
(g) + 2 H2O + 4 MnO2 (s)
3. MANFAAT LOGAM MANGAN
1. Ditambahkan pada baja untuk memperkuatnya
dan membuatnya lebih tahan saat dipakai dan dibasahi ia juga ditambahkan pada
perunggu.
2. Mangan dioksida digunakan pada sel
kering, keramik, dan bahan celupann. Ia juga digunakan dalam industry sebagai
katalis dan alat oksidasi.
3. Mangan sulfat digunakan pada
cat,pernis,dan pupuk. [15]
4. Digunakan untuk batu kawi (MnO2).
5. Digunakan untuk pembuatan batu baterai.
6. Untuk menghilangkan warna hijau pada
gelas yang disebabkan oleh pengotor besi.
7. Mangan sendiri bermanfaat memberi warna
lembayung pada kaca.
8. Dioksidanya berguna untuk pembuatan
oksigen dan klorin, dan dalam pengeringan cat hitam.
Mangan
sangat berguna bagi kesehatan tulang. Mangan sangat efektif dalam meningkatkan
densitas mineral dalam tulang belakang dimana fungsi ini sangat berpengaruh
bagi wanita dalam masa monopause. Mangan juga berperan menjaga atau memonitor
aktifitas radikal bebas dalam tubuh manusia dalam kadar tertentu mangan yang
ada dalam tubuh kita bisa memperkecil efek negatif yang disebabkan oleh radikal
bebas da mencegah yang merusak sel-sel jaringan tubuh ataupun kanker.
Namun
mangan juga memiliki bahaya bagi kesehatan, beberapa gejala gangguan kesehatan
bisa di akibatkan oleh berlebihnya kadar mangan, contohnya gangguan ginjal,
gangguan mental, kejang-kejang dan penuruan tingkat intelegens.
Komentar
Posting Komentar