SINTESIS DAN KARAKTERISASI SILIKA NANOPARTIKEL DENGAN METODE SOL-GEL DARI PASIR KUARSA BELITUNG
Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material menjadi
sebuah tantangan dalam ilmu material untuk mencari dan mendapatkan material
baru yang memiliki nilai guna lebih unggul serta memiliki dampak positif bagi
lingkungan hidup misalanya inovasi dibidang nanomaterial salah satunya. Inovasi di bidang ini sangatlah
banyak, mulai dari penelitian dan perkembangan hingga menemukan inovasi yang
baru dan Silika Sebagai Salah Satu Material yang Potensial Untuk Dikembangkan, Silika
atau kuarsa merupakan mineral yang jumlahnya melimpah di permukaan kerak bumi,
mempunyai rumus kimia SiO2, dan memiliki sifat menonjol, yaitu kekerasannya
yang tinggi serta sangat tahan terhadap asam. Silika paling banyak
ditemukan di alam dalam bentuk pasir, sering disebut pasir silika atau pasir
kuarsa. Silika di alam berasal dari batuan beku (igneous rocks) dan batuan
metamorf (metamorphic rocks) yang dihancurkan oleh proses pelapukan, mengalami
transportasi dan pengendapan .Disamping menghasilkan silika, pada proses
pelapukan juga terjadi erosi, transportasi, dan pengendapan hasil pelapukan di
danau, laut, dan lautan, mendorong terbentuknya material silikat berukuran
lempung (clay-sized material) seperti haloysit, kaolinit, bentonit, illit, dan
lain-lain. Selama ini pasir silika sudah banyak dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan dengan berbagai spesifikasi dan ukuran partikel tergantung
aplikasinya seperti dalam industri pengecoran, ban, karet, plastik, gelas,
semen, beton, keramik, amplas, sand blast, dan lain-lain.
Penelitian ini dilakukan untuk mengsintetis Silika (SiO2) Nanopartikel.
Metode yang digunakan biasanya adalah TEOS (tetraethyl orthisilicate) dan TMOS
(tetramethyl orthosilicate). Namun, menggunakan metode tersebut relatif mahal,
sulit diperoleh dan menghasilkan residu yang beracun. Bebrapa metode lainnya
adalh meode sol-gl, kompresipitasi, gass phase process, mikroemulsi, plasma
sparying & foging, dan ionic surfactant precipitation. Metode yadng dipilih
dalam penelitian ini adalah metode sol-gel karena merupakan metode yang relatif
mudah, murah dancepat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh milling time pasir kuarsa terhadap ukuran silika nanopartikel yang dihasilkan, untuk mengetahui pengaruh kondisi Ph akhir proses titrasi terhadap ukuran silika nanopartikel yang dihasilkan serta untuk mengetahiu bagaimana karakteristik silika nanopartike hasil sintesis dri pasir kuarsa Pulau Belitung dengan Metode Sol – Gel
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh milling time pasir kuarsa terhadap ukuran silika nanopartikel yang dihasilkan, untuk mengetahui pengaruh kondisi Ph akhir proses titrasi terhadap ukuran silika nanopartikel yang dihasilkan serta untuk mengetahiu bagaimana karakteristik silika nanopartike hasil sintesis dri pasir kuarsa Pulau Belitung dengan Metode Sol – Gel
ALAT
Ø Shaker Mill
Ø Gelas Kimia
Ø Seperangkat Alat Titrasi
Ø Ayakan 325 mesh
Ø Termometer
Ø Universal Indicator
Ø Hot Plate Magnetic Stirrer
Ø Oven Analitik
BAHAN
1. Bahan utama yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pasir kuarsa
dari pesisir pantai
Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
yang
telah mengalami proses pencucian dengan air.
2.
Bahan-bahan lain adalah NaOH 98%, HCl 32%, akuades.
FLOW PENELITIAN
KESIMPULAN
1.
Silika yang
dihasilkan dari pasir kuarsa tanpa milling (a), hasil milling 30
menit (b), dan hasil milling 60 menit (c) pada pH 7-8 berukuran 46,10165
nm, 50,72242 nm, dan 51,39677 nm.
2.
Ukuran rata-rata partikel silika dari pasir kuarsa tanpa milling
(a) yang dititrasi hingga pH 4-5 dan pH 1-2 memiliki ukuran partikel
rata-rata 53,96468 nm dan 56,79152 nm.
3.
Perbedaan lama
waktu milling dan pH titrasi terindikasi dapat mempengaruhi ukuran
silika yang dihasilkan dari proses sintesis.
Komentar
Posting Komentar